Shooting yang melelahkan, kira-kira seperti itulah keadaan yang dapat tergambarkan pada saat proses shooting ketiga kali ini. Bermula dari seluruh team Line Art Project yang berkumpul pada hari sabtu,
Tepat jam 8 lewat 15 menit pagi hari, kru Line Art melakukan briefing di pelataran Masjid tersebut membicarakan agenda kegiatan dan sedikit deskripsi tetang proses syuting hari ini oleh sutradara “Dimas”. Di dalam briefing tersebut di sebutkan secara gamblang bahwa team pada hari ini mengalami sedikit masalah pada proses perizinan tempat syuting yang pada hari jumat sebelumnya telah dikonfirmasikan ke pihak yang bersangkutan, namun pihak tersebut tidak berani mengeluarkan
Awalnya, peristiwa tersebut membuat team patah semangat untuk melakukan shooting hari itu. Tapi setelah mengadakan proses tukar fikiran (Brainstroming) yang cukup memakan waktu dan menguras fikiran. Akhirnya timbul idea yang cukup brilian dari seluruh tim yang terlihat kompak dan solid pada saat itu, bahwa lokasi shooting yang dilarang tersebut dapat dipindahkan kelokasi lain. Akhirnya, Jam 9 lewat 15. Team pun Jalan ke lokasi yang ditentukan tersebut.
Pada Scene 5, take 1-16 syuting kali ini lebih menceritakan kisah paijo yang mulai berangkat pergi ke alamat lik yon dibogor namun kesasar hingga paijo tiba di salah satu terminal daerah Jakarta Selatan akibat lelah dan tertidur di dalam perjalanan. Dengan ekspresi bingung serta takut paijo menyusuri jalan sekitar terminal, dan apes uangnya dirampas preman setempat. Dan meloncat jauh ke scene 30 take 1-2, menceritakan paijo kembali pulang kampung. Sungguh paijo yang
Di dalam proses syuting tersebut, lagi-lagi team diuji. Ternyata tempat yang dilarang tersebut memang tidak bisa digantikan dengan tempat lain. Dengan sikap semangat dan berani akhirnya teampun pergi ketempat tersebut sambil berdoa disamping ikhtiar yang dilakukan agar proses shooting di
Alhamdulilah dengan izin Allah SWT. Team pun tidak mendapat teguran dari pengeloa lokasi tersebut. Hanya ada sedikit problem terkait mental artis yang agak sedikit malu-malu di shooting ditempat umum dan ramai sehingga membuat prosesi shooting terasa sedikit alot dan menjemukan, namun dapat diselesaikan dengan hasil yang cukup membanggakan.
Sementara dari pihak dokumentasi tidak banyak mendapatkan photo dengan moment yang baik karena ikut menjadi Public Relation pada saat itu menemani saudara Lukman sebagai PR(Public Relation) mengurus perizinan yang dibutuhkan. Sedangakan kameramen, Property, wardrobe, make-up serta clapper kinerja kerjanya baik didukung dengan sikap sutradara yang lebih terbuka dengan pendapat anggota team. Salut…!
Akhirnya, Proses Shooting yang cukup melelahkan ditemani dengan terik matahari yang menyengat serta kepulan asap kendaraan bermotor selesai sampai Jam 15:00. sungguh catatan waktu yang cukup cepat selesainya dibandingkan dengan shooting-shooting sebelumnya. Sebuah acungan jempol pantas untuk di berikan pada team hari ini.
Untuk latar shooting sendiri yang ambil berkisar antara Lokasi Cipayung(Cipita)à Ciputat(Pasar) à Cipayung(Tip-Top) à Terminal Lebak Bulus.
0 komentar
Posting Komentar
Kritik dan Saran Amat Membantu